"Kau hendak membicarakan hasrat kepadaku?! Bah!!! Tau apa kau tentang hasrat! Itu semua hanya omong kosong belaka. Mana bukti hasrat pernah ada? Pernah kau lihat buktinya? Tak pernah ada! Huh! Yang ada di otakmu selama ini hanya lari dan lari!"
Entah apa yang membuatmu kembali berfikir tentang hasrat setelah puluhan tahun kau hidup tanpanya. Siapa yang mempengaruhimu? Coba katakan padaku. Aku yakin sekali bahwa kau tak serta-merta mengungkit tentang hasrat jika tak ada yang mengusikmu tentangnya. Iya kan? Aku begitu mengenalmu, Kawan. Karena kita telah hidup bersama sekian tahun lamanya.
Kau dan hasrat bagaikan kutub utara dan selatan. Tak pernah berjalan bersama. Selalu saling lari dan mengejar tanpa pernah bertemu! Kau tau kenapa? Karena kau lebih memilihku untuk menemanimu! Hahahaha! Ingat! Kau yang memilihku. Dan sayang sekali, kau memilihku namun aku lebih sering mengendalikanmu daripada yang lain.
Kini kau berbicara tentang hasrat dan optimis. Rupanya kalian semua bersatu untuk menyingkirkanku. Baiklah. Kita lihat saja nanti! Kalian tak akan membuangku jauh dari sisi kalian karena aku selalu ada selagi kau mau menemanimu. Iya. Dan karena aku lah si pesimis! HAHAHAHAHAHAHAHAHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar