Mungkin selama ini aku kurang
bersyukur dalam hidup hingga aku selalu merasa tidak bahagia dan tersiksa. Aku
merasa sendiri, aku merasa sepi. Aku melupakan bahwa selalu ada tangan yang
terulur untuk memelukku dikala apapun dalam hidupku. Mungkin aku terlalu
congkak dan berfikir bahwa aku sanggup hidup tanpa mereka. Padahal seluruh
dunia tahu bahwa AKU RAPUH! Lalu salahkah aku jika aku berfikir tak ingin
membebani mereka dengan masalah-masalah sepele ku sedangkan aku tahu mereka pun memiliki masalah yang jauh lebih besar yang menjadi beban mereka
juga?
Namun,
mereka semua yang mengulurkan
tangan-tangannya untuk memelukku adalah orang-orang dengan jiwa yang melebihi
luasnya samudera, luasnya tak berujung hingga aku selalu terpesona pada mereka.
Aku sungguh beruntung mengenal mereka. Mereka hadiah dari-Nya untukku.
Bunda & I (we were sad but we smiled because we were together) |
Ada Bunda, begitu aku biasa
memanggilnya, yang selalu bisa membuatku tersenyum. Bunda selalu bisa membuatku
lupa akan beratnya beban masalahku ketika kami saling berbagi cerita. Saling
menasehati, saling mengingatkan dan akhirnya tersenyum bersama karena kami lega
telah berbagi meski masalah itu tetap ada di pundak kami. Bunda yang meski
sibuk tapi tetap ada ketika aku ingin melepaskan sejenak penat yang ada. Meski kadang
kami tak memegang sepeserpun uang dan tak bisa kemana-mana, hanya dengan berbaring bersama dikamar
Bunda sudah bisa menjadi obat stress
yang mujarab untukku. Thank you, Bunda for always being here with me. Love you, yesterday, today and tomorrow,
as usual.
MaySyifa - love them so much |
Ada
mereka berdua yang jaraknya 105 km dariku tapi tetap tak menghalangi rasa yang tumbuh untuk mereka.
Mbak Maya a.k.a Mimay yang selalu tersenyum meski aku tahu bahwa beban yang ada
di pundaknya jauh, jauh lebih besar dari beban kecilku ini. Dari Mbak dan Syifa, Lina belajar untuk tegar. “Makasih Mbak,
karena selalu menyiapkan telinga dan waktu Mbak untuk mendengarkan cerita tak
bermutu Lina. Maafin Lina, karena Lina kadang terlalu egois hingga sering tak
peka bahwa Mbak pun sedang memikul beban berat yang Lina pun tak sanggup berbuat
apapun meski hanya untuk sekedar menguranginya sedikiiiiit saja. Dan juga Sang
Ratu, anak juara yang sholehah! :)
Tante selalu kangen Syifa. Baik-baik ya sayaang sama ummi… Semoga Allah segera
mengirimkan penjaga buat kalian berdua. SemogaAllah segera mempertemukan Mbak
dengan seseorang yang kelak akan menggenggam tangan Mbak dan Syifa dengan erat,
dan bersama berjalan menuju surga-Nya. Seseorang yang tidak hanya membahagiakan
Mbak dan Syifa tetapi juga yang menyanyangi, bertanggung jawab, menerima kalian
apa adanya dan menjaga kalian sepenuh jiwanya. Semoga segera. Aamiin”
Saudara-saudaraku yang kutemui
dikala aku harus beradaptasi ditempat asing dan dalam keadaan terburukku: eLCi!
Ada Mbak Trise, Mbak Cica, Okky, Aya (Mama John dan John), Atik, dan Ester! Thanks, Gals! Cause you’ve let me be your friends till this time. You’ve completed me and my
life.
Our 2nd year in Wonosalam-Jombang (Baksos FBS) |
Meski sekarang kita sibuk dengan
urusan masing-masing dan jarang sekali berkumpul bersama (lengkap) seperti foto
diatas tapi percayalah, bertemu dan berkumpul bersama kalian beberapa jam saja
bisa menjadi amunisi semangat untuk beberapa bulan kedepan. Kalian mampu
menyuntikkan semangat yang luar biasa. Mungkin karena perjuangan dan suka duka
kita selama 4 tahun kuliah yang membuat kita selalu bisa tersenyum dalam
keadaan apapun! “Ayuuukkkk makan nasi bungkus lagi dan duduk selonjor dilantai
dengan dipandangi puluhan mata mahasiswa kaya dan dosen dengan pandangan:
cewek-cewek aneh dan gila yang ga bisa
jaim!”
Bu Ica (waktu hamil Abi) & I |
Cia, Cici and I (BNS GeJe) |
Dan orang-orang yang selalu
bersamaku setiap hari, yang bahkan tanpa perlu ku ungkapkan akan tahu kondisiku
hari itu. Orang-orang yang selalu saling mengingatkan dan menguatkan dibawah
tekanan tirani uang! Orang-orang yang selalu berhasil membuatku melepaskan
penat lewat air mata. Terima kasih banyak. Kalian bukan sekedar partner kerja
buatku, kalian adalah salah satu alasan yang membuatku bertahan berada di
tempat itu. Kalian adalah orang-orang hebat! Buat Cia a.k.a Bu Dian T. a.k.a Bu
Yuni a.k.a Bu Nunik, guru BK terkece, tergila, teraneh yang pernah aku kenal. Terima kasih untuk
selalu membuka pintu BK lebar-lebar buatku sejak awal aku bergabung dengan
kalian. Semoga selalu diberi keberkahan hidup dan kebahagiaan untuk keluarga
barunya. Buat Cici a.k.a Bu Farikha
yang-namanya-selalu-salah-dan-ditulis-Faricha a.k.a Bu Fafa
guru-kesayangan-Nyonya-yang-sedang-dalam-masa-pengkaderan-dan-lebih-sering-galau-sekarang, terima kasih
yaaaa karena selalu menemani lembur,
selalu memijatku ketika lagi masuk angin,
yang selalu mengingatkan bahwa yang terpenting itu perubahan yang lebih baik
saat ini, dan selalu memberi kemudahan dalam hal administrasi sekolah. Terima kasih
yaaaa Ci… Semoga Allah segera mempertemukan dengan yang terbaik buat Cici. Biar
tidak galau terus! :p dan untuk Bu Ica
a.k.a Bu Khoiro yang-selalu-mengingatkan-kalau-menulis-namanya-tidak-pakai-H-diakhir.
Terima kasih yaaaa sudah mau berteman denganku yang sulit diatur dan selalu
bisa “meledak” sewaktu-waktu ini… Thank you for giving me some materials freely
and telling me about anything in teaching and life. Terima kasih karena tidak
terus-terusan jutek ke aku yang cerewet dan tidak bisa diam ini. Semoga Bu Ica
dan keluarga selalu menjadi keluarga yang samara yang selalu dilimpahi rezeki
dan keberkahan hidup dan semoga jagoan-jagoannya menjadi jagoan yang sholeh.Kepada
kalian semua: TERIMA KASIH dan MAAF
karena selama ini Lina selalu merepotkan kalian. Terima kasih atas
uluran
tangan yang tak pernah lelah memeluk Lina. TERIMA KASIH... THANK YOU...
ARIGATOU... GUMAWO... SYUKRON... XIE XIE... DANKE... MERCI... GRACIAs...
OBRIGADA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar