I just want to pause whatever I am doing for one minute, everyday, and remember death! It will happen to me and all of us one day, I ask myself am I ready to meet my Lord, Allah, the Almighty? What have I prepared and sent forth?

Sabtu, 31 Agustus 2013

I LOVE YOU, Mbak! ;)

Aku bahagia telah mengenalnya, sosok ceria yang seharusnya selalu tersenyum tanpa boleh menangis. Tapi sayangnya, semua orang pasti menangis. Entah karena goresan pada tubuhnya, atau karena luka yang dalam di hati dan kehidupannya. Begitu pula dia. Terlalu banyak menangis bahkan, terlalu banyak buat dia.

Dia yang selalu berusaha ceria. Selalu mampu memasang senyum dibibirnya. Selalu mampu membuat orang lain tertawa. Bahkan orang lain kadang luput melihat kesedihan dan luka masa lalu dimatanya. Itu kesanku tentangnya. Aku mengenalnya sejak tahun lalu. Perkenalan di cyber world tanpa pernah tau seperti apa rupa masing-masing selain foto. Hanya penggalan-penggalan cerita dari sekumpulan kata yang terpecah menjadi kode 1 dan 0 saat melewati gelombang dan frekuensi tertentu sebelum akhirnya kembali menjadi kalimat setelah beberapa detik. Namun penggalan cerita itu membuatku merasa dekat dengannya. Bagiku, kedekatan bukanlah dari darah yang sama. It’s not about blood relation, it’s about heart!

Kini, aku telah bertemu dengannya. Nyata. Menyentuhnya, memeluknya. Apa yang aku rasakan? Entahlah. Ada bahagia disana. Ada rindu yang membuncah. Ada rasa penasaran yang lama tersimpan. Tapi semuanya bermuara pada satu rasa yang aku kenali: SAYANG! Dan tetap, DEKAT! Aaaaarrrggghhhh!!!! Aku menyayangi dia! :”)

Entah mengapa aku merasa tiba-tiba menyayangi dia. Ingin sekali aku berbagi rasa ini padanya. Memeluk dia seolah aku tak pernah ingin dia merasa sendirian. Menggandengnya seolah aku ingin membuatnya tak lagi terjatuh. Aku hanya ingin menopangnya, semampu yang aku bisa. Memandangnya, berharap dia tak hanya tersenyum padaku. Aku ingin dia menangis, melepas topengnya. Hanya itu. Tapi dia terlalu pandai menyimpannya. Menutupi. Dia terlalu baik hingga tak ingin membebani orang lain. Dan itu semakin membuatku ingin bersamanya.

Dia dan jiwa lain dalam kehidupannya menjadi detak lain dalam nadiku. Menjadi untaian baru dalam tiap doaku. Menjadi warna baru dalam kehidupanku…bukan warna buram. Tapi warna yang hangat, warna yang menyejukkan. I love you, Mbak.. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar