I just want to pause whatever I am doing for one minute, everyday, and remember death! It will happen to me and all of us one day, I ask myself am I ready to meet my Lord, Allah, the Almighty? What have I prepared and sent forth?

Selasa, 29 Oktober 2013

SIAPKAH KITA?



Ternyata aku melupakan sesuatu yang begitu penting ketika aku mulai membuka hati untuk yang lain. Aku lupa untuk MEMPERSIAPKAN DIRI! Aku lupa mempersiapkan diriku untuk rasa sakit dan rasa bahagia. Aku lupa untuk mempersiapkan diri menerima jawaban YA dan TIDAK. Aku lupa mempersiapkan diri untuk proses yang akan BERLANJUT atau BERHENTI! Aku MELUPAKAN itu semua! 

Bukannya  dulu aku pernah menulis bahwa ketika kita telah memutuskan memberikan hati pada yang lain maka kita harus siap dengan dua hal yang mungkin saja selalu bergandengan? Entah kenapa aku bisa melupakannya.

Ketika aku siap membuka hati, maka seharusnya aku mempersiapkan diri untuk menerima atau menolak. Jika kita telah membuka hati, entah cepat atau lambat akan segera datang orang yang ingin masuk atau hanya sekedar mengetuk pintu kita. Jika ia ingin masuk maka siapkah kita menerima orang itu berada dalam hati kita atau kita hanya akan membiarkannya berada di luar dan kemudian perlahan menjauh?

Kalau kita menolak kehadiran mereka, siapkah kita merasa kesepian lagi dalam penantian kita atau kita malah semakin bahagia karena merasa terbebas dari sesuatu yang membuat kita tidak nyaman? Lalu jika kita menerima dia dalam hidup kita, siapkah kita untuk kecewa atau malah bersyukur dalam perjalanan selanjutnya?

Jika kita kelak kecewa, siapkah kita untuk terus bertahan bersamanya, atau malah berhenti di separuh perjalanan dan kembali memutar haluan ke awal? Kalo kita memilih bertahan, sanggupkah kita kembali bergumul dengan luka lalu kita akan mati perlahan atau kita bertahan hingga akhirnya kita bahagia karena akhirnya dia bisa berubah? Sedangkan kalo kita memilih berhenti di separuh perjalanan, mampukah kita mengobati luka dan mencari yang baru atau kita malah terpuruk tanpa bisa bangkit lagi? Jika kita bersyukur, maka siapkan dirimu untuk nikmat yang lebih besar lagi atau kamu akan menjadi semakin kufur karena merasa memiliki segalanya!

Semuanya memiliki dua sisi. Semuanya adalah pilihan. Dan aku lupa bahwa aku bisa saja jatuh cinta dan merasa sakit atau jatuh cinta tapi bahagia. Jika ada istilah membina dan membangun cinta bisa jadi kita bahagia (karena kita tidak jatuh!), bukankah masih ada pilihan bahwa cinta yang kita bangun masih berpotensi roboh karena pondasi yang tidak kokoh atau karena bencana yang tak terduga?

Maka yang perlu aku lakukan selanjutnya adalah mempersiapkan diri ini dulu. Bersiap untuk sedih dan bahagia. Karena tidak pernah kita merasa bahagia tanpa kita tahu bagaimana rasa sedih itu. Pun sebaliknya sedih tak akan terasa tanpa pernah kita merasa bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar